Bersama Sukses

pengetahuan rakyat adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai

header photo

 

Gus Dur Sang Fenomenal

REKIBLIK ETEKEWER XXV – GUS DUR SANG FENOMENAL DAN GURU TANPA BATAS

Gus Dur Sang Fenomenal Dan Guru Tanpa Batas, pada hari ini Rabu 30 Desember 2009 pukul 18.45 wib di RSCM Jakarta telah berpulang dengan tenang kerumah damai Sang Khalik. Setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penurunan kondisi fisik kesehatannya, dan semakin memburuk akibat komplikasi penyakit diabetes dan ginjal. Gus Dur berangkat, lahir dan dibesarkan dari lingkungan santri yang kental, cucu dari KH.Hasyim Asyari pejuang dan pendiri organisasi masa Islam terbesar Indonesia yaitu NU, putera dari KH.Wahid Hasyim mantan Menteri Agama Indonesia.

Rasa kehilangan dan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Gus Dur Sang Fenomenal Dan Guru Tanpa Batas ini tidak hanya dirasakan oleh umat Islam Indonesia khususnya warga nadhliyin saja, melainkan oleh seluruh bangsa Indonesia dan dunia internasional. Beliau merupakan sosok yang telah menjadi milik bangsa Indonesia dan dunia internasional. Pemikiran dan ketokohannya yang menembus batas sekat-sekat telah menempatkannya kedalam deretan tokoh-tokoh dunia yang sangat dihormati.

Sosok Gus Dur merupakan kombinasi pribadi yang unik, sangat sederhana, santai dan humoris, positive thinking, jenius dengan pemikiran-pemikirannya yang brilliant. Memiliki karakter yang kuat, berani mengambil resiko serta konsisten terhadap pemikiran-pemikirannya, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan kalangan. Memiliki prinsip yang sepintas sangat sederhana namun sangat mendalam, seperti ; berpihak pada yang lemah, anti diskriminasi dalam bentuk apapun, tidak membenci meski disakiti. Semua itu merupakan salah satu bentuk Sebuah Perlawanan tersendiri, dilakukan dengan Pantang Menyerah sampai akhir hayatnya. Sosok yang teramat sangat pantas untuk dijadikan guru dan teladan.

Semasa hidupnya tokoh ini merupakan contoh dan representasi par excellence  pada semesta cakrawala tentang perkawinan yang sangat indah dan penuh damai antara keislaman, keindonesiaan dan kemodernan. Pemikiran dan kiprahnya seakan menjadi pemecah kebekuan dan sekat-sekat kejumudan berpikir. Seorang cendekiawan dan intelektual muslim yang berwawasan kebangsaan dan moderat yang kental, berbagai gagasan strategis pada bangsa ini melalui kegigihannya mendorong kehidupan demokrasi dengan mendirikan FORDEM (Forum Demokrasi), menetapkan Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu pilar kehidupan berdemokrasi, berbangsa dan bernegara. Menegakkan ajaran Islam dengan perdamaian, santun dalam keberagaman, kukuh dalam menjaga keutuhan NKRI, UUD 1945 dan Pancasila.

Gus Dur merupakan pribadi agung dan besar yang selalu berdiri paling depan dalam perekat umat beragama, menjunjung tinggi kesetaraan, toleransi dan HAM, menjunjung tinggi kehidupan penuh damai toleransi dalam keberagaman pikiran, ideologi, agama dan kultural. Pejuang pluralitas, moderasi dan toleransi sosial, yang telah memberi teladan bagi semua orang dalam mendobrak sekat dan batas-batas sempit serta eksklusif. Sudah seharusnya dan sepantasnyalah bangsa ini menobatkan beliau sebagai Bapak Pluralisme dan Multikulturalisme sebagai salah satu bentuk rasa terimakasih dan penghargaan  yang tiada terhingga atas semua bakti yang telah dilakukannya semasa hidup.

Selamat Jalan Gus Dur... Sang Fenomenal Dan Guru Tanpa Batas, Selamat Jalan Bapak Pluralisme Dan Multikulturalisme Indonesia, Selamat Jalan Bapak Bangsa, Selamat Jalan Gus Dur…. Doa kami mengiringi kerumah terakhirmu yang damai, dari kami yang menyayangi dan kehilanganmu…. Amien  

Go Back



Comment