Bersama Sukses

pengetahuan rakyat adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai

header photo

 

Para Kepala-Kepala Suwung

REKIBLIK ETEKEWER XXXII - PARA KEPALA-KEPALA SUWUNG

Kepada orang-orang yang menganggap dirinya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (katanya...), karena bagi saya anda bukanlah wakil saya atau dengan bahasa lugasnya preketek (bagi saya anda tidak lebih dari para kepala-kepala suwung), tidakkah mata anda melihat dan telinga anda mendengar kecuali kalau “macak moto picek kuping budeg”. Betapa rakyat yang katanya anda wakili sedang bertubi-tubi terdera kesusahan berkepanjangan seolah tiada kunjung usai, sementara disana anda dalam kemewahan ruangan sejuk berkelahi bagai "asu rebutan balung" dan kisruh tentang pembangunan gedung dewan yang amat sangat tidak penting bagi rakyat, yang biayanya jika digunakan untuk rakyat amat sangat besar artinya. Alih-alih ruangan yang sempit dan sudah tidak memadai sehingga perlu bak lapangan bola. Tahukah anda bahwa untuk dapat memiliki rumah dengan tipe 36 saja rakyat yang masuk dalam golongan pekerja tetap dengan status karyawan untuk dapat melunasinya perlu waktu 10 – 15 tahun. Jika anda cerdas tangkaplah apa artinya itu, jika memang anda tidak ingin disebut oleh rakyat dengan istilah “idiot necis”, ataukah anda sedang mabuk perilaku rimba?.. bahkan lebih rimba dari rimba yang sebenarnya dalam parade rimba raya???...

Jika memang anda cerdas tentu mampu menangkap apa kehendak sebenarnya yang diinginkan rakyat dan menindaklanjuti dengan cerdas untuk memenuhi kehendak itu. Ada baiknya sedikit saya segarkan kepala anda, bahwa rakyat tidak pernah menuntut hal yang lebih...tidak, rakyat tahu dan sadar akan arti kata waras, mereka tidak meminta hal-hal yang dapat menistakan harkat mereka sebagai orang waras. Cukup sederhana dan wajar kok, sebab keinginan yang paling penting bagi rakyat adalah bagaimana mereka dapat makan sehari-hari dengan tanpa rasa kuatir tidak bisa makan esoknya, bagaimana mereka bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memanusiakan manusia, bagaimana mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka tanpa harus ternistakan biaya sekolah yang tidak menganggap mereka ada sebagai manusia yang juga memiliki hak pendidikan (katanya negara menjamin mereka akan pendidikan, ada di UUD45 bukan?...), sebab mereka tidak memiliki biaya, dan berderet-deret hal yang mereka butuhkan namun tidak anda2 perjuangkan.

Para anggota yang terhormat (katanya...seperti celoteh anda), anda memang pejuang yang gigih, gigih untuk kebuncitan perut anda, gigih untuk memenuhi syahwat kerakusan anda dan gigih untuk banyak hal yang di mata rakyat sangat menjijikkan.... Atau harus berapa lama lagi rakyat diminta untuk bersabar melihat akting sinetron anda???....

Lihatlah rakyat, mereka telah kehabisan waktu untuk dapat merajut asa dan harapan bagi masa depan mereka dan anak-anak mereka. Pernahkah anda sadar senoktah saja bahwa tidak mustahil dari anak-anak mereka bisa saja muncul seorang pemimpin besar yang akan membawa kemakmuran dan kebesaran bangsa ini, jangan katakan tidak mungkin jika anda memang benar-benar cerdas. Sadarkah anda bahwa anak-anak mereka adalah juga fondamen dasar yang turut menentukan arah berjalannya kapal bangsa ini???.. bukankah kuat lemahnya suatu bangsa juga ditentukan oleh generasi penerus bangsa itu???.. cerdaslah jika anda tidak ingin kami sebut idiot.

Rakyatpun tahu bahwa masih ada sosok-sosok anggota terhormat yang tetap teguh dalam menegakkan nurani mereka demi membela kepentingan rakyat yang menaruhkan emban tugas dan tanggungjawab dipundak mereka. Rakyatpun tahu dan amat sangat tahu bahwa masih ada anggota terhormat yang pantas disebut orang waras, bahkan rakyatpun amat sangat tahu bahwa mereka yang waras dan teguh dalam pembelaan kepentingan rakyat secara nyata selalu terkalahkan oleh para cakil yang tidak waras dan mengumbar syahwat kerakusan demi diri sendiri dan kelompoknya, ataukah anda ingin menorehkan sejarah dengan sebutan Orde Kisruh Para Cakil ???..., rakyat paham itu, rakyat amat sangat paham dan tahu itu. Bagi wakil rakyat yang masih memegang teguh nurani demi rakyat, doa kami rakyat kecil menyertai anda, kami tahu anda selalu dikalahkan tapi tetaplah berjuang demi rakyat, meski anda hanya segelintir jari sebab pada dasarnya andalah pemenang sebenarnya di gedung yang berbau anyir di hidung rakyat itu...Masih sajakah anda-anda kisruh demi gedung onggokan batu mati???.. Sebuah babak catatan kelam Kepala-Kepala Suwung di gedung suwung peradaban kemanusiaan yang waras, mengapa tidak juga belajar menjadi beradab???...

Go Back

Comment