Bersama Sukses

pengetahuan rakyat adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai

header photo

 

Blog posts : "rekiblik etekewer"

Para Kepala-Kepala Suwung

REKIBLIK ETEKEWER XXXII - PARA KEPALA-KEPALA SUWUNG

Kepada orang-orang yang menganggap dirinya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (katanya...), karena bagi saya anda bukanlah wakil saya atau dengan bahasa lugasnya preketek (bagi saya anda tidak lebih dari para kepala-kepala suwung), tidakkah mata anda melihat dan telinga anda mendengar kecuali kalau “macak moto picek kuping budeg”. Betapa rakyat yang katanya anda wakili sedang bertubi-tubi terdera kesusahan berkepanjangan seolah tiada kunjung usai, sementara disana anda dalam kemewahan ruangan sejuk berkelahi bagai "asu rebutan balung" dan kisruh tentang pembangunan gedung dewan yang amat sangat tidak penting bagi rakyat, yang biayanya jika digunakan untuk rakyat amat sangat besar artinya. Ali…

Read more

Parade Rimba Raya

REKIBLIK ETEKEWER XXXI – PARADE RIMBA RAYA

Apa itu Ngger kok sepertinya kacau balau nggak karuan, orang-orang bawa senjata pedang berseliweran bahkan ada yang bawa senjata api di jalanan umum dengan muka marah…tanya Simbah pada cucunya saat nonton berita di televisi. Biasalah itu Mbah…pola perilaku rimba yang mulai meruyak kembali, seolah-olah tidak ada tatanan umum sama sekali, lagi pada mau Parade Rimba Raya mungkin Mbah. Lho bukannya Rekiblik Etekewer itu terkenal dengan budayanya yang santun dan luhur Ngger…terbukti dari banyaknya peninggalan karya-karya budayanya di masa lalu….Oooo itu duluuu…duuuluuuu Mbah, lha sekarang ini malah justru sebaliknya jee…. Lho lha kok kamu yang marah tho Ngger…lha wong Simbah cuma nanya kok wwekeke…

Read more

Kebijakan Halusinasi

REKIBLIK ETEKEWER XXX – KEBIJAKAN HALUSINASI

Kebijakan Halusinasi merupakan sebutan bagi banyaknya kebijakan yang dikeluarkan oleh para pejabat di pemerintahan yang tidak membumi dan tidak menyentuh substansi real obyektif yang dibutuhkan. Kebijakan yang terkesan proyek atau istilah lain yang populer di dunia persinetronan yaitu ”kejar tayang” terlepas demi pencitraan ataupun kepentingan sempit tertentu. Dikatakan halusinasi sebab berkesan hanya bersifat bayang-bayang saja bagi rakyat dan tidak menyentuh langsung atau membumi pada substansi yang dibutuhkan rakyat.

Sajake kok sibuk banget opo arep ono gawe tho Angger Lurah. Oo... Simbah, kulo kinten sinten, nggih niki Mbah badhe wonten rapat perdikan mbahas bab totoaturanipun kagem pe…

Read more

Pertarungan Dalam Sebuah Rupa

REKIBLIK ETEKEWER XXIX – PERTARUNGAN DALAM SEBUAH RUPA

Wajah asli rumah besar yang disebut negri, semakin hari semakin kabur saja. Perkembangan peradaban bak salon kecantikan saling berlomba menyodorkan servis kepentingan dengan segala bentuk iming-iming dapat mempercantik secara instan. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa wajah itu kini semakin asing bagi anak negri sendiri. Bagai genderang perang yang ditalu, masing-masing kepentingan dan aliran menyodorkan kehendak menciptakan arena Pertarungan Dalam Sebuah Rupa.

Konstruksi rumah besar negri ini dibangun dari akar budaya luhur peradaban nusantara yang menyatu dalam kehidupan keseharian, gotong royong menjadi roh yang menjiwai, menghidupi dan mewarnai negri. Berakar dalam, menja…

Read more

Kebangkitan Para Ndoro Gembeng

REKIBLIK ETEKEWER XXVIII – KEBANGKITAN PARA NDORO GEMBENG

Memimpin dan mengelola sebuah negri ibarat mengelola kompleksitas masalah dan tantangan. Prikehidupan negri diantaranya akan turut ditentukan oleh kemampuan sang pemimpin merubah masalah dan tantangan menjadi sebuah output kesejahteraan yang mampu dirasakan dan menjadikan rakyat sejahtera. Konsekuensi logisnya dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki kapabilitas, integritas, visioner, sikap yang kuat, berani mengambil resiko dan sebagainya. Sepertinya negri ini semakin marak bagai cerita sinetron, dipenuhi oleh para elit dan politisi melankolis, bermental juragan dan cengeng. Para aktor elit tersebut memerankan adegan dalam babak cerita politik visual, membangun pencitraan guna me…

Read more

Otonomi Daerah Dan Tahta Liar

REKIBLIK ETEKEWER XXVII – OTONOMI DAERAH DAN TAHTA LIAR

Otonomi Daerah Dan Tahta Liar hanyalah sekelumit kecil realitas yang bisa dilihat sejak diterapkannya Otonomi Daerah pasca reformasi tahun 1998. Tidak dipungkiri realitas yang terjadi memberikan dampak positif dan negatif, bagai sekeping mata uang, dua sisi berbeda yang selalu beriringan. Pertanyaannya sisi manakah yang lebih dominan?... Berapa banyakkah jumlah daerah yang mampu memberikan dampak positif bagi kemaslahatan dan kesejahteraan setiap rakyat di daerahnya?...

Ngger... jamune dileboke neng gendul putih kui, ora usah grusa-grusu, ditoto seng apik lan mapan ndisik (ngger.. jamunya dimasukkan kedalam botol putih itu, tidak usah terburu-buru, ditata yang baik dan mapan dulu). K…

Read more

Gus Dur Sang Fenomenal

REKIBLIK ETEKEWER XXV – GUS DUR SANG FENOMENAL DAN GURU TANPA BATAS

Gus Dur Sang Fenomenal Dan Guru Tanpa Batas, pada hari ini Rabu 30 Desember 2009 pukul 18.45 wib di RSCM Jakarta telah berpulang dengan tenang kerumah damai Sang Khalik. Setelah beberapa hari sebelumnya mengalami penurunan kondisi fisik kesehatannya, dan semakin memburuk akibat komplikasi penyakit diabetes dan ginjal. Gus Dur berangkat, lahir dan dibesarkan dari lingkungan santri yang kental, cucu dari KH.Hasyim Asyari pejuang dan pendiri organisasi masa Islam terbesar Indonesia yaitu NU, putera dari KH.Wahid Hasyim mantan Menteri Agama Indonesia.

Rasa kehilangan dan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Gus Dur Sang Fenomenal Dan Guru Tanpa Batas ini tidak hanya dirasa…

Read more

Menerjang Cengkeraman Kebodohan

REKIBLIK ETEKEWER XXIV – MENERJANG CENGKERAMAN KEBODOHAN  

Menerjang Cengkeraman Kebodohan membutuhkan suatu tekad yang kuat, ketulusikhlasan, pengabdian, kerjasama berbagai pihak secara simultan, sebab kebodohan merupakan musuh bersama. Kebodohan merupakan musuh utama dalam kehidupan manusia. Menjadi salah satu akar masalah yang sangat mendasar dan dapat menyebabkan seseorang kehilangan harkat dan martabat diri. Negara yang maju di dasari dengan pengetahuan, pengetahuan diawali dengan belajar dan gemar membaca, sehingga akan membentuk orang-orang berpengetahuan yang beradab, memiliki harkat dan martabat. Pada akhirnya akan berkontribusi pada kemajuan negara menjadi negara yang maju, beradab, memiliki harkat dan martabat sebagai sebuah b…

Read more

Lembaga Undur-Undur

REKIBLIK ETEKEWER XXIII – LEMBAGA UNDUR-UNDUR

Undur-undur merupakan salah satu jenis binatang yang hidup dalam tanah, memiliki ciri khas berjalan mundur, bertolak belakang dengan arah kepala, tidak seperti binatang pada umumnya. Jika sebuah lembaga yang kebijakan-kebijakannya tidak menuju pada arah kemajuan dan pencerdasan masyarakat, tidak ubahnya seperti Lembaga Undur-Undur.

Hawa sore ini terasa sejuk setelah seharian hujan, Simbah tampak santai di beranda sambil menikmati secangkir besar teh tubruk pahit, ditemani Satrio cucu kesayangannya. Mendadak Satrio menyapa temannya yang kebetulan melintas di jalan depan rumah, Gong mau kemana?... mau pulang dulu habis nyari undur-undur di rumah kosong dekat tikungan itu, seru Bagong membalas sa…

Read more

Negara Halusinasi

REKIBLIK ETEKEWER XXII – NEGARA HALUSINASI

Sebuah negara pasti selalu memiliki landasan dan tujuan jelas yang tercantum dalam setiap konstitusi dasar dan tujuan negara tersebut. Cita-cita sebuah negara selalu bersumbu pada kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran bagi segenap rakyat warga negaranya. Semua cita-cita itu tercantum secara nyata dan jelas. Ketika semua yang tercantum tersebut tidak diwujudkan secara nyata dan kesadaran para penyelenggara negara tidak berada pada tingkat yang semestinya, maka negara tersebut hanya akan menjelma menjadi sebuah Negara Halusinasi.

Ngger, opo Rekiblik Etekewer lagi terserang wabah penyakit ???... Mbothen niku Mbah (tidak tuch Mbah)... dilanda bencana alam nggih, nanging mbothen wabah penyakit (dila…

Read more

Semangat Para Pahlawan

REKIBLIK ETEKEWER XXI – SEMANGAT PARA  PAHLAWAN 10  NOVEMBER

Hidup atau mati...serbuuu... Merdeka !!!... Merdeka !!!!... rawe-rawe rantas malang-malang putung.... Simbah kalau dengar teriakan arek-arek Suroboyo itu, jadi ingat jaman ketika jiwa raga tidak tabu untuk dikorbankan Ngger. Jaman ketika harkat dan martabat diri di rampas bangsa asing, untuk mendapatkannya kembali harus melalui sebuah perjuangan hebat, sangat kental dengan semangat yang heroik. Semangat 10 November yang menjiwai Semangat Para Pahlawan 10 November. Sebuah perlawanan yang tidak mengenal rasa takut, rawe-rawe rantas malang-malang putung merupakan aminnya martabat dan harga diri, jati diri bangsa yang pantang mengemis harkat dan martabat.

Kalau berdasarkan berbaga…

Read more

Sumpah Pemuda Dalam Realitas Masa Kini

REKIBLIK ETEKEWER XX – SUMPAH PEMUDA DALAM REALITAS MASA KINI

Hanya tinggal beberapa hari lagi bangsa ini memasuki sebuah tanggal yang memiliki makna mendalam bagi bangsa ini. Tanggal 28 Oktober merupakan tonggak bersejarah bagi sebuah perjuangan. Pada tanggal tersebut  sekian puluh tahun yang lalu segenap komponen bangsa, para pemuda dan pemudi menyatakan sebuah sumpah suci bersejarah Sumpah Pemuda, menjadi pancang bagi gerakan besar untuk merebut kemerdekaan.

Sumpah Pemuda menjadi sebuah roh dan keinsyafan bhakti suci yang melandasi berdirinya sebuah negara bernama Indonesia. Kepelbagaian dan keberagaman latarbelakang yang mengikatkan diri dalam satu ikatan suci, membentuk sebuah kekuatan yang maha dahsyat mengaliri segenap jiwa anak …

Read more

Listrik Byarpet Ditengah Sumber Energi

REKIBLIK ETEKEWER XIX – LISTRIK BYARPET DITENGAH SUMBER ENERGI

Letak geografis yang menguntungkan membuat negri ini berlimpah berbagai sumberdaya alam, termasuk sumberdaya energi. Kekayaan ini hanya akan sia-sia jika tidak digali, dikelola secara cerdas dan bijak. Tidak mustahil justru akan menimbulkan ironi krisis energi di tengah sumberdaya yang melimpah, contohnya listrik. Listrik byarpet di tengah sumber energi yang berlimpah  merupakan salah satu bentuk gambaran ketidakcerdasan dan salah urus, tidak ubahnya bagai tikus mati kelaparan di tengah lumbung padi.

Ji ro lu, ji ro lu... (satu dua tiga – jawa) demikian riuh rendahnya suara yang terdengar secara kompak. Pagi itu segenap kawulo Perdikan Guyubrukun kerja bakti di bendungan su…

Read more

Kemuliaan Hati Para Relawan

REKIBLIK ETEKEWER XVIII – KEMULIAAN HATI PARA RELAWAN

Kata relawan mengandung makna suatu perbuatan mulia yang dilakukan secara suka rela, tulus dan ikhlas, menyiratkan sebuah kemuliaan hati para pelakunya. Relawan keberadaannya selalu ada di tengah-tengah situasi dan keadaan sulit yang sedang terjadi seperti musibah bencana alam, ketika di mana banyak orang sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan yang bersifat segera. Sekelumit kecil tulisan Kemuliaan Hati Para Relawan ini sebagai salah satu bentuk apresiasi dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kepada seluruh para relawan bencana alam.

Ngger.. coba kamu simak baik-baik, Gusti Allah ingin menyampaikan pesan apa pada manusia di balik kejadian musibah bencana alam yang tengah meland…

Read more

Bencana Dan Harapan Yang Terampas

REKIBLIK ETEKEWER XVII – BENCANA DAN HARAPAN YANG TERAMPAS

Duh Gusti...Gusti... dosa dan kesalahan apa yang telah diperbuat sehingga duka demi duka kawulo datang, silih berganti bencana dan harapan yang terampas dari kehidupan kawulo. Mampukan saudara-saudara kami dalam menjalani kedukaan ini, ampunilah kami dan yang telah meninggalkan kami, ampunilah juga mereka-mereka yang telah memicu terjadinya bencana ini, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat, usaikan amarah Gusti pada kami, Amien..

Malam itu raut wajah Simbah terlihat sangat kelam, pertanda ada sesuatu yang membuatnya demikian berduka. Perlahan agar tidak mengganggu, cucunya duduk disamping lincak (kursi panjang dari bambu) tempat Simbah duduk. Nyuwun sewu, Simbah kadosi…

Read more

Belajar Menjadi Beradab

REKIBLIK ETEKEWER XVI – BELAJAR MENJADI BERADAB

Simbah nampak santai beristirahat di bawah sebuah pohon nangka bersama cucu kesayangan sambil sesekali mengipaskan caping untuk mengusir rasa sumuk. Ngger hari ini negri Rekiblik Etekewer menjalani dua moment yang penting, memperingati hari bersejarah kesaktian dasar negri dan pengesahan wakil kawulo negri. Kedua peristiwa itu sepintas tidak berhubungan, tapi kalau kita mau sedikit menilik kedalam akan ditemukan hubungan yang erat yaitu sama-sama Belajar Menjadi Beradab. Belajar menjadi beradab diantaranya termaktub maksud bagaimana menempatkan nilai-nilai berdasarkan kesejatian tatanan kehidupan  berkemanusiaan.

Iya ya… Mbah kalau dilihat dari sejarahnya, dasar negri Rekiblik Etekewer itu…

Read more

Memanusiawikan Pemudik Memanusiawikan Lebaran

REKIBLIK ETEKEWER  XV – MEMANUSIAWIKAN PEMUDIK DAN LEBARAN

Lebaran sebentar lagi, sebuah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat. Momen penuh kisah dan kenangan berulang dari tahun ke tahun. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menyambutnya dengan alur cerita masing-masing. Dibalik sukacita menyambut momen indah tersebut masih terselip sebuah pertanyaan yang belum kunjung terjawab, sudahkah ”memanusiawikan pemudik ?”  atau bisa diungkapkan untuk lebih luasnya sudahkah ”memanusiawikan lebaran?

Ngger pager pekarangan ngarep wes rampung dilabur durung?... (dilabur = dilapisi seperti ngecat dengan menggunakan kapur dicampur air), dereng Mbah, tasih didandhosi rumiyen sekedik (belum mbah, masih diperbai…

Read more

Telanjang

REKIBLIK ETEKEWER XIV – TELANJANG

Telanjang sebuah kata yang sudah sangat akrab di berbagai kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang yang sudah berumur. Telanjang menggambarkan suatu keadaan tanpa sebuah ketertutupan sehingga dapat terlihat jelas adanya. Kata telanjang ini sangat popular dan sering digunakan untuk penamaan-penamaan tertentu mulai dari yang berkonotasi positif maupun negatif, seperti misalnya situs telanjang, orang telanjang ataupun penamaan-penamaan dalam komunitas tertentu dengan bahasa seperti hati telanjang, telanjang hati dan sebagainya.

Kata telanjang dapat memiliki fungsi bagai pisau bermata dua, tergantung penekanan dan pemaknaannya. Telanjang dapat berkonotasi negatif apabila dimaknai dengan negatif, demiki…

Read more

Bencana Gempa Bencana Pemimpin

REKIBLIK ETEKEWER XIII – BENCANA GEMPA BENCANA PEMIMPIN 

Duh GUSTI ALLAH... nyuwun pangesaminipun, sedoyo kelepatan poro kawulo lan mugi-mugi GUSTI ALLAH tampi sedoyo arwah ingkang sampun dadhos korban gempa lan kepareng lenggah sesarengan wonten ndalem GUSTI ALLAH... duh Gusti nyuwun pangesaminipun, Amien. Sangat jelas terlihat wajah sedih dan duka Simbah yang teramat dalam melantunkan doa dengan bahasanya untuk para korban gempa yang melanda saudara-saudara di Rekiblik Etekewer.

Ngger... terdengar Simbah memanggil tanda sudah selesai, sampaikan pada angger Lurah Subayud agar besok malam kawulo Perdikan Guyubrukun dikumpulkan untuk doa bersama, mendoakan para arwah korban bencana gempa jawa dan para keluarga yang ditinggalkan, sekalig…

Read more

Menyergap Buaya Menuai Kadal Bengek

REKIBLIK ETEKEWER XII – MENYERGAP BUAYA MENUAI KADAL BENGEK

Kamu kok sepertinya serius banget tho ngger... seraya tersentak kaget cucunya menoleh kearah asal suara, ooo... Simbah sampun wangsul tho, kulo kinten tasih wonten sabin (ooo...simbah sudah pulang tho, saya kira masih di sawah), dengan bahasa kromonya sebagai bentuk penghormatan kepada yang lebih tua. Cuma ngecek saluran air saja kok ngger, jadi ya cuma sebentar sudah selesai. Lha itu kamu kok serius banget memangnya ada informasi penting apa tho?... itu lho Mbah tentang menyergap buaya menuai kadal bengek

Biasa tho Mbah lagi menyimak warta berita, mengenai pernyergapan buaya jahat yang menghebohkan seantero negri Rekiblik Etekewer di daerah Nengpanggung. Lha bagaimana, dapat ng…

Read more

20 blog posts