Bersama Sukses

pengetahuan rakyat adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai

header photo

 

Sepuluh Hal Yang Diinginkan Pria

Seorang penulis dan pembicara bernama Shaunti Feldhahn menulis sebuah buku yang sangat bagus berjudul, For Women Only: What You Need to Know About the Inner Lives of Men. Dalam bukunya ini, Shaunti menuliskan beberapa hal kebenaran mengejutkan tentang pria setelah mewawancarai 1000 orang.

Salah satu hal yang dibagikannya adalah tentang 10 hal yang diinginkan pria, yang perlu diketahui oleh setiap wanita ini:

Pria lebih memilih tidak di cintai dari pada tidak dihormati

Seorang suami membutuhkan pengakuan bahwa istrinya menghormatinya baik di depan umum maupun secara pribadi. Para pria merasa bangga bila tahu istrinya mempercayainya, mengaguminya, dan menghormatinya. Menurut hasil  penelitian Shaunti Feldhahn, pria lebih memilih kehilangan perasaan dikasihi oleh istrinya dari pada kehilangan rasa hormat istrinya.

 

Kemarahan seorang pria biasanya adalah respon dari perasaan tidak dihormati oleh istrinya.

Ketika seorang suami menjadi marah kepada istrinya, dia mungkin tidak langsung berkata, "Hei... kamu tidak menghormati saya!!" Tetapi, tetapi apa yang dilakukannya adalah hasil dari perasaaan kesal karena istrinya melakukan sesuatu yang membuatnya merasa bahwa dia diremehkan dan dipermalukan.

 

Pria adalah pribadi yang rentan terhadap rasa aman.

Pria adalah pribadi yang takut dirinya tidak diperhitungkan dalam hidup ini - bukan hanya dalam pekerjaan, tetapi juga di rumah, dalam peran mereka sebagai seorang suami. Mereka mungkin tidak mau mengakui hal ini, tetapi hal ini tersimpan dengan rapi dihatinya. Lalu apa yang dapat menjawab kebutuhan para suami ini? Jawabannya adalah afirmasi atau pengakuan jujur dari istrinya dalam segala sesuatu. Jika mereka tidak mendapatkan pengakuan dari istrinya, mereka akan mencarinya di tempat lain. Tetapi jika para suami diberikan pengakuan secara konstan dan jujur (bukan rayuan gombal ya...), mereka akan menjadi orang yang percaya diri dan merasa aman diseluruh bidang kehidupannya.

 

Menjadi sumber nafkah keluarga adalah sebuah beban berat bagi pria.

Hal ini tidak berhubungan dengan seberapa besar atau kecil penghasilan dari para suami, atau apakah sang istri memiliki penghasilan lebih besar atau lebih kecil dalam pekerjaannya. Pada dasarnya pria merasa bahwa menjadi pencari nafkah adalah sebuah beban berat, dan merasa berada dalam sebuah perangkap. Jika sang istri tidak bisa membuat sang suami lepas dari rasa terbeban ini, mereka tidak dapat menjalani pernikahan yang sehat, dimana bisa saling menghargai, menguatkan dan saling mendukung.

 

Pria menginginkan lebih banyak seks.

Respon alami dari pernyataan ini biasanya berkata, "Ya ampun...!" Tetapi, itu adalah sebuah respon yang salah karena kita tidak tahu alasan di balik itu. Banyak orang berasumsi bahwa pria menginginkan lebih banyak seks dengan istrinya hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Tetapi apa yang diungkap oleh Shaunti sungguh menjadi sebuah pewahyuan baru bagi para istri.

Para pria ingin melakukan lebih banyak  hubungan intim karena kebutuhan terbesar mereka adalah merasa dibutuhkan oleh istrinya. Secara sederhana pria ingin merasa dirinya diinginkan. Jadi, memenuhi kebutuhan seks-nya adalah sesuatu yang penting bagi pria untuk merasa di cintai dan diinginkan.

 

Seks bukanlah sekedar seks.

Ketika seorang pria merasa istrinya menginginkan secara seksual, hal tersebut memberi dampak yang mendalam dalam seluruh kehidupannya. Hal tersebut meningkatkan kepercayaan dirinya dan membuatnya merasa utuh dalam seluruh area hidupnya.

Sisi lain dari koin seks ini juga memiliki efek negatif. Ketika seorang suami merasa ditolak secara seksual, dia bukan hanya merasa istrinya menolaknya secara fisik, tetapi dia juga merasa istrinya menolak dirinya sebagai seorang suami, pemberi nafkah, dan sebagai seorang pria. Hal inilah alasan mengapa seks menjadi prioritas yang sangat penting dalam pernikahan.

 

Pria bergumul dengan imajinasi visual-nya.

Sebagian besar pria (hampir semua) menghadapi pencobaan dengan  apa yang dilihatnya terutama tentang wanita. Hal ini bukan berarti para pria pergi kemana-mana dengan mata jelalatan. Bahkan pria yang takut akan Tuhan sekalipun tidak bisa menghindari pencobaan untuk memandang wanita yang lewat di depannya tanpa tertarik dengan lekuk tubuhnya.

Sekalipun hanya melihat sekilas saja, gambar itu sudah ditangkap oleh mata seorang pria dan tersimpan di otaknya, hal ini dilakukannya secara otomatis tanpa disadarinya. Seorang pria bisa memilih untuk tenggelam dalam imajinasinya dan terus mengingatnya atau mengabaikannya, namun sayangnya mereka tidak selalu bisa mengendalikan kapan gambar itu harus muncul. 

 

Pria suka dengan romantisme, tetapi disangsikan keahliannya dalam hal ini.

Faktanya, pria terlihat sangat payah dalam hal romantisme, tetapi bukan berarti mereka ingin seperti itu.  Para pria ingin dirinya romantis, tetapi seringkali mereka sangsi dengan kemampuannya sendiri.

Mereka mengalami keraguan, takut mempermalukan diri dan takut gagal yang sangat besar dalam hal romantisme. Di sini istri bisa sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri sang suami dalam hal keahlian romantismenya dengan menyemangati dan mendefinisikan bersama hal romantis bagi mereka berdua itu seperti apa. Contohnya, seorang istri sering menyatakan keberatan saat sang suami mengajaknya ke toko perlengkapan mobil, tetapi yang tidak diketahuinya adalah bahwa hal itu merupakan cara sang suami mengajak istrinya untuk berduaan dan keluar rumah bersama. Apakah hal itu bukan sesuatu yang romantis?

 

Suami peduli dengan penampilan istrinya.

Ini bukanlah omong kosong, seorang pria ingin istrinya tampak seperti seorang super model. Apa yang seorang pria inginkan adalah mengtahui istrinya melakukan suatu usaha untuk mengurus dirinya sendiri (tetapi juga tidak kebablasan), karena hal ini sesuatu yang penting bagi sang suami.  Seorang suami menghargai usaha istrinya untuk membuat dirinya tampak menarik.

 

Para pria ingin istrinya tahu betapa besar mereka mencintai istrinya..

Ini adalah respon pertama pria tentang hal ini, mereka sangat percaya diri dengan kemampuannya mengungkapkan bahwa dirinya sangat mencintai istrinya. Para pria ingin istrinya tahu bahwa dirinya mencintainya, dan menginginkan sang istri menyadari fakta ini (karena kebanyakan wanita tidak yakin tentang hal ini).

 

Menarik bukan, banyak fakta yang disajikan oleh Shaunti Feldhahn memberikan sebuah cara pandang baru tentang seorang pria dan suami.

Sumber : CBN / VM

Go Back



Comment