Bersama Sukses

pengetahuan rakyat adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai

header photo

 

Meningkatkan Hasil Produksi Budidaya Tanaman Mentimun 2

Meningkatkan Hasil Produksi Budidaya Tanaman Mentimun 2

Dalam tuilisan Meningkatkan Hasil Produksi Budidaya Tanaman Mentimun 1 terdahulu sudah dipaparkan beberapa hal, maka dalam tulisan lanjutan Meningkatkan Hasil Produksi Budidaya Tanaman Mentimun 2 akan kami lanjutkan paparan untuk melengkapi. Dari sisi biaya, tanaman yang di aplikasi mikroorganisma bermanfaat dapat mereduce (penghematan) biaya operasional dan produksi sebesar ± 30% dibandingkan dengan tanaman kontrol, serta meskipun treatment yang dilakukan masih merupakan trial tahap awal namun mampu meningkatkan hasil produksi sebesar ± 30%. Angka tersebut tentulah bukan sebuah angka yang kecil dalam suatu peningkatan produksi.

Tanaman yang mendapat aplikasi mikroorganisma bermanfaat, umur 21 hst mencapai tinggi 1,5 m menunjukkan pertumbuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan kontrol. Keragaan yang sehat dan segar, bunga sebagai calon buah melekat kuat (tidak mudah rontok) dan tersebar merata di setiap bagian tanaman. Kemunculan bunga, kelekatan bunga, penyebaran bunga yang merata tersebut merupakan suatu tanda awal bahwa tanaman tersebut akan mampu berproduksi dengan baik seperti yang diharapkan oleh para petani yang mengusahakannya.

Tanaman kontrol yang tidak mendapat aplikasi mikroorganisma bermanfaat, umur 21 hst dengan keragaan dan kondisi tanaman tidak seoptimal tanaman yang mendapat treatment. Tanaman terlihat kurus dan tidak rimbun, bunga sebagai calon buah keberadaannya tidak merata dan sedikit. Melihat kondisi tersebut, petani dengan kearifan tradisional berdasarkan pengalaman mereka sudah dapat memperhitungkan bagaimana kira-kira nanti hasil produksi tanaman tersebut.

 

Keragaan tanaman yang mendapat treatment mikroorganisma bermanfaat, memiliki daya tahan terhadap serangan penyakit dan virus jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kontrol. Pada tanaman kontrol, saat umur 14 hst sudah mulai banyak yang terserang virus dan penyakit, sementara tanaman yang mendapat treatment serangan baru terkena pada panenan yang keenam (6 kali panen) dan jumlahnya hanya satu dua batang saja (relatif sedikit).

Pada tanaman yang mendapat treatment, pemanenan mulai dilakukan pada umur 38 hst, dari lima kali pemanenan hasil tertinggi mencapai angka 880 kg pada panenan keempat (mendekati rekor Palembang 950 kg). Dari panen yang baru dilakukan lima kali tersebut sudah mampu menunjukkan kinerja produksi yang sangat signifikan, hal ini tentunya akan memberi suatu keoptimisan tersendiri bagi petani yang menanamnya. Petani yang menanam optimis bahwa akan dapat dipanen sampai 20 kali pemanenan melihat produktifitas, keragaan dan kondisi tanaman yang ditanam. Berbeda dengan tanaman kontrol, petani tidak berani menjamin akan dapat dipanen sampai berapa kali, mengingat kondisi tanaman yang sudah berat karena rata terserang virus dan penyakit.

Kondisi tanaman kontrol yang terserang virus. Perlu kajian lebih lanjut mengenai jenis virus yang menyerang sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan dan penanggulangan sejak dini. Informasi dari para petani bahwa virus ini sudah menyerang tanaman sayuran sejak ± 3 – 4 tahun yang lalu. Perlu perhatian serius bagi pemerintah setempat berikut para praktisi ahli hama penyakit dan virus agar masalah ini segera tertanggulangi agar mampu memunculkan harapan dan optimis dari para petani. Hal tersebut sebagai bentuk bagian dalam peran serta membantu menyiapkan pangan dalam kaitannya dengan program ketahanan pangan.

Potret wajah petani yang optimis akan tanaman yang dibudidayakan. Hasil produksi yang melimpah adalah cita-cita mereka dan mampu menghapus lelah sepanjang periode pembudidayaan tanaman mulai dari awal hingga pasca panen. Tentunya hal tersebut harus ditindaklanjuti oleh instansi terkait agar dapat menjaga dan menciptakan harga yang baik dan kondusif bagi pertumbuhan usaha budidaya tanaman pangan. Menjaga kestabilan harga yang kondusif sangat dibutuhkan bagi petani pelaku usaha budidaya, dengan demikian mereka akan dapat menyusun perencanaan dengan baik.

Hasil panenan yang sangat diidam-idamkan oleh setiap petani yang membudidayakannya. Buah yang segar, produksi yang melimpah, masa panenan yang panjang sehingga akan mampu meningkatkan income dan profit yang sangat signifikan, pada akhirnya akan turut meningkatkan nilai tawar dari para petani terhadap pasar pengguna produk mereka. Harapannya semua itu akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan para petani. Tanaman sehat, segar, dan produktif akan membawa senyum demi senyum bagi setiap petani. Senyum petani adalah kemenangan harkat dalam turut serta berbuat untuk dunia, Amien..... Sebagai anak negri tetaplah setia membangun negri dengan menggunakan segala potensi negri yang dimiliki. Gunakan produk-produk dalam negri hasil karya anak negri yang tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk luar dan yang sudah tersebar di berbagai toko pertanian. Pilihlah dengan bijak, produk harus bersertifikasi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, syukur-syukur yang menyediakan pendampingan dalam aplikasi di lapangan, hitung-hitung buat garansi dari produk he he he...sukses dan jayalah petaniku !!!!...

Go Back



Comment